Budidaya Jamur Tiram Putih Lahan Bisnis Rumahan Yang Menjanjikan

Memiliki waktu luang di sela-sela rutinitas akan sangat baik jika diisi dengan membuat bisnis sambilan. Salah satu bisnis rumahan yang menjanjikan dan bisa anda coba yaitu budidaya jamur tiram putih yang notabennya sangat diminati oleh pebisnis rumahan.

bisnis rumahan budidaya jamur tiram putih
Image by Flickr

Budidaya jamur tiram putih juga sering ditekuni untuk dijadikan usaha pokok oleh sebagian masyarakat. Karena memang jika dilakukan produksi dalam jumlah banyak akan sangat menguntungkan. Terlebih lagi sekarang banyak sekali kita menemui olahan-olahan kuliner yang memanfaatkan jamur sebagai bahan utama ataupun bahan pelengkap. Kenikmatan rasanya bahkan bisa digunakan untuk mengganti rasa daging ayam bagi para vegetarian.

Melakukan budi daya jamur tiram putih perawatannya susah-susah gampang. Anda diwajibkan untuk selalu menjaga ke-sterilan ruangan penyimpanan dan atau menjaga kelembapan suhu ruangan. Tapi jangan hawatir untuk pensterilan biasanya dilakukan di awal-awal kita memulai pembuatan, dan bisa anda lakukan pensterilan untuk kedua kalinya jika memang itu diperlukan.

Ada beberapa tahapan yang bisa kita lakukan untuk membuat jamur ini bisa di budidayakan. Tahap pertama adalah pencampuran adonan, dilanjutkan dengan mensterilkan baglog, pembibitan dan penyimpanan di dalam kumbung penyimpanan. Baiklah mari kita ulas satu persatu.

1. Pencampuran adonan dan membuat baglog
Di tahap ini anda akan membuat baglog-baglog sebagai media tumbuhnya jamur. Anda harus menyediakan serbuk gergaji, bekatul dan kalsium. Takaran yang biasa digunakan adalah untuk 4 karung serbuk gergaji menggunakan 8 Kg bekatul dan 2 kg kalsium. Aduk rata sampai benar-benar tercampur rata. Jika semua bahan sudah tercampur rata tambahkan air sampai merata. Anda bisa mendiamkannya selama satu malam atau juga bisa langsung di masukkan kedalam plastik baglog.

2. Mensterilkan baglog
Baglog-baglog yang telah kita buat baru bisa di beri bibit jamur setelah melewati tahap pensterilan ini, karena bibit jamur akan mudah mati jika terserang jamur lain atau jika ada kuman bakteri di dalam baglog tersebut. Pensterilan ini dilakukan dengan cara memanaskannya di dalam drum yang berisi air. Jadi proses ini seperti menanak nasi dengan cara manual. Kami biasanya mengcustom tempat pembakaran ini yang terdiri dari 2 buah drum yang di las menjadi satu. Biasa muat antara 100 sampai 150 baglog dan dipanaskan dengan menggunakan 1 gas ukuran 3kg.

3. Pembibitan
Setelah proses pembakaran atau pensterilan sudah selesai, sebaiknya kita menunggu hingga baglog yang telah di sterilkan menjadi dingin, biasanya membutuhkan waktu satu malam. Jika baglog sudah dingin lanjutkan ke tahap pembibitan. Pembibitan sebaiknya dilakukan di ruangan yang telah disterilkan. Gunakan alkohol untuk mensterilkan tangan anda dan spatula yang akan anda gunakan saat pembibitan. Hal ini dilakukan untuk mensterilkan tangan dan alat-alat yang kita gunakan. Sebaiknya anda tidak berbicara saat melakukan proses pembibitan ini, karena dihawatirkan virus atau bakteri yang ada di udara akan masuk ke dalam baglog.

4. Pemindahan ke dalam kumbung
Setelah proses pembibitan selesai, pindahkan baglog tersebut ke dalam ruangan yang cukup lembab sebelum di taruh pada lumbung penyimpanan gunanya untuk memastikan bibit bisa tumbuh di dalam baglog. Tanda-tanda bibit sdah tumbuh jika terdapat jarring-jaring putih di dalam baglog. Tunggu sampai warna putih jamur tersebut sampai minimal setengah dari seluruh panjang baglog dan pindahkan ke dalam kumbung penyimpanan. Jamur siap untuk di panen kurang lebih 3 sampai 4 bulan setela penanaman.

Demikian pembahasan kami tentang bisnis rumahan budidaya jamur tiram putih yang bisa dijadikan usaha sambilan atau usaha utama di rumah. Untuk pemula atau jika anda tidak mau repot membuat baglog, anda juga bisa membeli baglog yang sudah siap pindah ke dalam kumbung penyimpanan. Itu akan lebih menghemat waktu anda.